Mengapa Pantai Gatra Begitu Populer di Kota Malang

Pantai Gatra merupakan wisata pantai yang begitu kian populer di kota Malang. Pantai cantik ini memang pernah beberapa waktu lalu di review dalam beberapa program travelling di sebuah stasiun televisi swasta. Semenjak kemunculannya di layar kaca tersebut, kian membuat nama Pantai Gatra semakin ramai diperbincangkan oleh khalayak umum.

Tempat wisata Malang memang tak ada habis-habisnya membuat kagum para pelancongnya. Terbukti dengan begitu banyaknya pilihan tempat wisata yang mampu menarik minat para wisatawan dengan jumlah yang cukup besar, maka tak heran jika kota ini termasuk dalam deretan beberapa nama kota terfavorit di Pulau Jawa. Sebagai salah satu contoh tempat wisata yang sudah tak asing lagi bagi para penggemar travelling ialah Pantai Gatra. Memiliki pasir kecoklatan yang halus dan suasanya yang begitu asri, membuat siapapun akan merasa nyaman berada lama-lama di pantai ini. Dengan panorama pantai dengan beberapa gugusan pulau-pulau kecil, membuat Pantai Gatra disebut-sebut sebagai Raja Ampatnya Pulau Jawa. 

Jika dalam kesempatan yang lalu saya telah mengulas perihal Pantai Sendiki, maka tibalah saatnya untuk saya kembali mengulas beberapa pantai yang masih berdekatan lokasinya. Untuk topik pembahasan dalam konten artikel saya kali ini, saya akan mencoba merivew tentang Pantai Clungup, Pantai Gatra dan Pantai 3 Warna. Bagaimana penasaran dengan ketiga pantai cantik ini? 

Pada malam hari ini, saya akan memaparkan secara detail perihal mengapa Pantai Gatra begitu populer di kota Malang. Semoga informasi yang akan disampaikan dapat berguna bagi kamu atau para pembaca budiman lainnya, yang ingin mencoba berkunjung ke pantai eksotis ini.

Pantai Gatra
welcome to Gatra Beach
Seperti dalam pembahasan diatas, memang letak dari Pantai Sendiki dengan Pantai Clungup masih bersebelahan dengan jarak sekitar 5 Km. Mengapa dengan Pantai Clungup? Bukankah dalam pembahasan kali ini adalah Pantai Gatra? ya, baiklah saya akan mencoba menjelaskannya. Untuk dapat mencapai Pantai Gatra, kamu diharuskan terlebih dahulu datang ke Pantai Clungup untuk memarkirkan kendaraan dan sekaligus sebagai titik awal start perjalanan. Bila kamu datang dari arah Pantai Sendang Biru, kamu dapat lurus saja ke arah Pantai Goa Cina. Tak begitu jauh sebelum Pantai Goa Cina, kamu akan menemukan sebuah plang kecil disisi kiri jalan bertuliskan "CMC 3 Warna". Bila kamu datang dari arah Pantai Goa Cina ataupun Pantai Bajul Mati, secara otomatis maka plang tersebut berada di sisi kanan jalan. Setibanya kamu di plang tersebut kamu dapat berbelok masuk mengikuti plang tersebut. Setelah masuk, kamu akan kembali menemukan sebuah plang kembali dengan tulisan yang sama di sisi kanan jalan diantara rumah warga sekitar, sebelum Bank/ATM BRI. Masuk kedalam gang tersebut, kemudian ikuti saja. Jalan masuk memang sedikit sempit dan bahkan cukup hanya untuk satu mobil saja. Tak lama berselang, maka kamu akan menemukan pos pangkalan ojek dan juga tempat parkir untuk roda empat. Bila kamu datang menggunakan kendaraan mobil, memang kamu diharuskan untuk memarkir kendaraan tersebut dan lanjut dengan menggunakan ojek dengan biaya sekitar Rp. 5.000/motor. Pasalnya jalan menuju Pantai Clungup hanya bisa dilalui untuk sepeda motor saja. Namun jikalau kamu datang menggunakan motor, kamu dapat melanjutkan perjalanan hingga tempat parkir motor yang berada di pos pertama Pantai Clungup.

Pantai Gatra
mampir ke pelelangan ikan di Pantai Sendang Biru
Pantai Gatra
rute jalan menuju Pantai Clungup
Pantai Gatra
ikuti papan petunjuk jalan
Pantai Gatra
menuju pangkalan ojek Pantai Clungup

Pantai Gatra
pangkalan ojek Pantai Clungup
Perjalanan menuju pos pertama, memang sedikit menyulitkan. Pasalnya selain jalurnya tak cukup besar, hanya untuk dua jalur sepeda motor saja, tekstur jalannya pun masih tanah yang belum rata dan berbatu. Jalan tersebut akan mengarahkan kamu untuk masuk kedalam hutan yang rimbun dan terdapat pula beberapa sawah miliki warga sekitar. Berjarak sekitar 1 Km, maka kamu akan tiba di sebuah gapura yang bertuliskan "Clungup Mangrove Conservation". Dengan sampainya kamu di gapura tersebut, artinya kamu sudah tiba di pos pertama Pantai Clungup. Setelah itu, kamu dapat memarkirkan sepeda motor kamu ditempat ini. Kemudian kamu akan melanjutkan dengan berjalan kaki menuju pos kedua untuk melakukan registrasi. Setibanya di pos kedua, maka kamu akan diregistrasi sesuai dengan jumlah orang yang datang. Para wisatawan yang datang, pada umumnya mereka sekaligus akan mengunjungi Pantai 3 warna, seperti halnya saya. Namun bila kamu tak ingin pun tak mengapa. Biasanya para wisatawan tersebut, sebelumnya telah melakukan reservasi terlebih dahulu menggunakan via telepon. Jikalau kamu ingin juga, kamu dapat menghubungi nomor telepon kantor CMC 3 Warna 081233339889-082132677713. Setelah kamu menghubungi, maka kamu akan diberikan kode reservasi yang nantinya kamu tunjukkan saat berada di pos kedua.

Pantai Gatra
menuju pos pertama
Pantai Gatra
gapura di pos pertama
Pantai Gatra
suasana di pos kedua

Saat kamu berada di pos ini, kamu akan diregistrasi dan dikenakan biaya retribusi sekitar Rp. 10.000/orang. Kemudian kamu juga akan dikenakan biaya guide sebesar Rp. 100.000/rombongan untuk maksimal 10 orang. Bilamana kamu juga ingin menginap sama seperti halnya saya, maka kamu akan dikenakan biaya tambahan sebagai ijin membuka tenda sebesar Rp. 25.000/tenda. Selain kamu akan dikenakan biaya-biaya tersebut, kamu juga akan dicek terlebih dahulu tentang barang bawaan kamu. Pihak pengelola akan mencek seberapa banyak kamu membawa botol minuman, rokok, plastik, tissue hingga pembalut. Sekembali nantinya, barang-barang yang sudah dicatat tersebut haruslah kamu bawa kembali walaupun telah habis kamu gunakan sebagai crosscek barang bawaan. Jika ada salah satu barang saja yang hilang, maka kamu akan dikenakan denda sebesar Rp. 100.000, karena sudah dianggap membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah yang telah digunakan, nantinya seperjalanan pulang akan diserahkan di pos pertama. Cukup ketat bukan? ya, menurut pengelola hal tersebut dilakukan agar area sekitar pantai tetap terjaga keasriannya dan tak tercemar oleh limbah/sampah. Sebelum lanjut, kamu dapat juga melihat dalam format video tentang Wisata Pantai Gatra.
Pantai Gatra
registrasi di pos kedua
Pantai Gatra
form ceklist barang bawaan
Pantai Gatra
tiket masuk

Pantai Gatra
CMC 3 Warna libur di hari Kamis
Selepas kamu mengurus registrasi, maka kamu sudah bisa melanjutkan perjalanan kembali. Dengan tujuan untuk dapat menuju Pantai Gatra. Namun sebelum sampai, kamu diharuskan melewati terlebih dahulu Pantai Clungup. Untuk jalur yang dilalui, begitu sangat asri dan bersih dari sampah. Ya, memang tak diherankan, pasalnya sebagai lokasi konservasi pohon mangrove, pantai ini menawarkan pemandangan pasir pantai berwarna kecokelatan dengan terdapat pohon mangrove diatasnya. Biasanya Pantai Clungup akan sangat surut diwatu siang hingga sore hari, sehingga benar-benar mengering. Oleh karena itu sewaktu saya datang, saya seperti ragu dan bingung mana sebetulnya yang dinamakan Pantai Clungup. Kemudian saat malam hingga pagi hari, barulah air kembali naik dan barulah saya pun mengerti.

Pantai Gatra
menuju Pantai Clungup
Pantai Gatra
berfoto di papan petunjuk Pantai Gatra

Pantai Gatra
selfie ria dulu

Pantai Gatra
suasana Pantai Clungup yang sedang surut kering
Setelah melewati Pantai Clungup dan jalan menuruni bukit, maka sampailah di lokasi Pantai Gatra. Suasananya yang begitu rimbun seakan membuat sejuk kala berada di pantai ini. Keadaan fisik dan stamina yang telah terkuras perjalanan, seakan hilang sekejap. Jernih perairan yang dangkal, membuat kamu dapat melihat karang dengan berbagai bentuk didasarnya. Beristirahat duduk dipinggir pantai dan memperhatikan pemandangan disekitar, tak hentinya membuat bibir ini berdecap kagum. Gugusan pulau-pulau kecil tak berpenghuni kian mempercantik tempat ini, dimana terdapat banyak pulau-pulau karang dengan ditumbuhi pepohonnan rimbun diatasnya. Jika diperhatikan Pantai Gatra terletak seperti di sebuah teluk, memang pantai ini tak mempunyai garis pantai yang cukup panjang. Akan tetapi melihat kearah laut, barulah kita akan mengerti keunikan pantai yang satu ini. Bagaimana tidak? pasalnya ombak besar ala pantai-pantai selatan pada umumnya, tidak sampai ke bibir pantai, melainkan seperti terhalang oleh sesuatu sebelum menabrakkan diri ke pulau-pulau karaang. Alhasil maka tak ada satupun ombak yang dapat mencapai pantai, sehingga Pantai Gatra selalu memiliki perairan pantai yang tenang. Bagi kamu yang suka dengan berenang di pantai, saya rasa inilah yang sangat cocok bagi kamu. Selain berenang, kamu pun dapat bermain perahu kano dengan biaya sekitar Rp. 20.000/kano, untuk menjelajah dengan nyaman ke seluruh kawasan pantai.

Pantai Gatra
ombak hanya ada dibatas ujung pantai saja

Pantai Gatra
view pulau karang di kanan pantai gatra

Pantai Gatra
view pulau karang di kiri pantai gatra

Pantai Gatra
pasir coklat halus

Pantai Gatra
perahu kano
Bukan hanya memiliki perairan yang cukup tenang, tetapi seperti penjelasan sebelumnya juga pantai ini memiliki perairan yang dangkal. Dimana hanya pada bagian tertentu saja yang memiliki kedalaman hingga sebetis saja, dengan bagian yang paling dangkal bisa mencapai semata kaki. Cukup unik bukan? Dengan memiliki perairan seperti itu, tentulah kamu dapat merasa aman untuk bermain air. Akan tetapi rasanya kamu tak akan dapat snorkeling disana, apalagi diving. Akan tetapi masih ada keseruan lainnya yang ditawarkan oleh Gatra. Selama berada di tempat ini, kamu dapat menyebrangi dari satu pulau karang ke pulau lainnya dengan menyebrang berjalan kaki menyusuri pantai. Kamu pun dapat menyebrang ke pantai-pantai yang berada disekitar, seperti Pantai Teluk Asmoro ataupun Pantai Mbangsong. Khusus Pantai Mbangsong, menurut penjaga/penyewa perahu kano yang saya temui, ditempat itulah para penyu bisanya datang di malam hari untuk bertelur.

Pantai Gatra
menyebrang ke pulau-pulau karang

Pantai Gatra
suasana pulau karang di kiri pantai

Pantai Gatra
berfoto pulau karang di kiri pantai

Pantai Gatra
beberapa biota laut nampak jelas

Pantai Gatra
beberapa jenis karang

Pantai Gatra
berselfie ria di pulau karang sisi kanan pantai

Pantai Gatra
beberapa jenis siput

Pantai Gatra
melihat sisi kanan pantai dari samping pulau karang

Pantai Gatra
view Pantai Teluk Asmoro
Memang secara fasilitas wisata Pantai Gatra sangat minim, dimana hanya ada satu warung dan juga beberapa kamar mandi yang berjajar dibelakangnya. Tak ada fasilitas penginapan disini, bilamana kamu ingin menginap seperti saya, otomatis kamu diharuskan camping. Berkemah di Pantai Gatra mempunyai kesan tersendiri, pasalnya dengan keadaan dan suasana pantai yang sepi di malam hari begitu memberikan ketenangan. Untuk berbagai keperluan yang mungkin saja terlupa dibawa, kamu tak perlu khawatir dimana terdapat sebuah warung yang buka secara 24 jam siap melayani segala kebutuhan kamu selama disini. Akan tetapi jika kamu bermalam, diharapkan kamu sedikit berhati-hati, dikarenakan ombak dimalam hari seperti terbalik dengan keadaan disiang/sore hari. Dimana perairan yang tadinya surut, tiba-tiba dapat pasang dan ombak pun tak jarang dapat naik jauh ke pantai. Seperti sepengalaman saya, yang harus dua kali memundurkan tenda agar tak basah dikarenakan terjangan ombak tersebut.

Pantai Gatra
bersantai di Pantai Gatra

Pantai Gatra
menikmati indahnya Pantai Gatra
Saat pagi menjelang, biasanya kamu sudah dihubungi oleh guide yang akan siap mengantarkan kamu menuju Pantai 3 Warna. Menurut penuturan Pak Anggit seorang guide, biasanya semenjak pukul 04.30 pagi hari, mereka sudah datang ke pos dua untuk mengambil nomor antrian tamu yang akan diantar ke 3 warna. Jika sedikit siang saja, maka tak ada satupun tamu yang mereka dapat antarkan. Namun kamu juga dapat request/memilih guide dengan cara menghubungi guide tersebut sebelumnya, sebagai contoh jika kamu ingin diantarkan oleh Pak Anggit sepertihalnya saya, kamu dapat menghubingi beliau di 082302576788. Berparas tinggi dan gemuk bapak satu orang anak ini, menceritakan tentang besarnya biaya yang dikenakan untuk dapat diantarkan oleh guide, sebetulnya tak masuk 100% ke kantong mereka. Menurut pengakuannya, biasanya seorang guide hanya mendapatkan sekitar 30% saja dari biaya yang telah ditetapkan, untuk selebihnya dana tersebut masuk kedalam pendapatan pihak Perhutani. Cukup miris memang mendengarnya, namun apa boleh buat mereka hanya bisa sabar dan pasrah saja. Pak Anggit adalah sosok orang yang cukup ramah dan sangat baik, bahkan ia akan memberikan service terbaik pada setiap tamunya. Tak jarang beliau memberikan spot-spot terbaik yang jarang diberikan oleh para guide lainnya. Terkadang Pak Anggit pun berbaik hati untuk dapat menawarkan pertolongan mengambil gambar foto dari para tamunya. Kamu juga dapat membaca secara detail tentang Jelajah Pantai 3 Warna.

*Tips
  • Jangan mendirikan tenda didekat bibir pantai, lebih baik jauh di belakang pantai.
  • Bawalah tenda dengan jenis yang memiliki bagian alas yang tak tembus oleh air dan juga doubel layer diatasnya.
  • Jangan membuat api unggun/memanggang/kegiatan apapun yang membutuhkan api atu bara, karena bisa dikenakan denda. Namun bila kamu membawa arang jenis kayu, hal tersebut bisa dimaklumkan, akan tetapi selesai menggunakannya harap ditimbun dengan pasir.
  • Jangan membuang sampah sembarangan, bila mempunyai sampah lebih baik disatukan dalam satu wadah yang nantinya akan dibawa kembali.
Melihat segala keindahan yang tersaji pada Pantai Gatra, seakan membuat diri ini pun tersadar tentang kharunia dan kuasaNya. Tuhan merupakan Zat Maha Adigdaya yang telah menciptakan alam semesta ini sebagai tempat untuk merenung, bagi orang-orang/kaum yang berfikir. Mengingat pepatah lama mengatakan "Satu burung bisa menghiasi langit, Satu tanaman bisa menyejukan satu taman, Satu bunga dapat menjadi sebuah puisi, Satu pohon bisa menjadi satu puisi, dan bagi kita hanya cukup satu, Satu kepedulian untuk mereka". Rawat dan sayangilah mereka, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Tuhan menyangi seluruh hambaNya.

Demikianlah ulasan saya kali ini, tentang mengapa Pantai Gatra begitu populer di kota Malang. Semoga segala informasi yang terkandung didalamnya, dapat dijadikan sumber referensi tambahan bagi kamu ataupun para pembaca budiman lainnya.
Share on Google Plus

About Hanafi Idris

0 comments:

Post a Comment