Ketum PB PII: Sangat Naif Kalau Aksi Bela Islam Disebut Makar

Rencana Aksi Bela Islam III pada Jumat (2/12) mendatang adalah bentuk kepedulian umat Islam terhadap tegaknya nilai-nilai keadilan, kesejajaran, kemanusiaan dan kepedulian terhadap tegaknya panji NKRI.

“Oleh karenanya sangat naif jika ada pejabat atau siapapun yang menganggap rencana aksi tersebut adalah makar atau ingin meruntuhkan NKRI,” tegas Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, Nasrullah Larada (Rabu, 23/11).

“Ingat, sejak jaman penjajahan hingga detik ini, umat Islam selalau berada garda depan dalam menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan apapun termasuk PKI,” sambungnya.

2121

Karena itu dia mengingatkan sudah selayaknya bagi seluruh komponen anak bangsa untuk introspeksi dan menahan diri dari ucapan, tindakan dan sikap yang tidak cerdas dan provokatif.

“Bahwa langkah tanggap pemerintah dalam hal ini TNI/Polri untuk mencegah adanya kelompok lain yang akan menunggangi Aksi Damai Umat Islam 212, perlu kita apresiasi sebagai upaya preventif dan rasa cintanya kepada umat Islam,” ucapnya.

Namun, menurutnya, hendaknya menggunakanlah kalimat dan pilihan kata yang pas, tepat dan cerdas dalam berucap, apalagi kalimat itu dari seorang pejabat publik. Karena penggunaan kata ‘makar’ bisa menimbulkan persepsi yang beragam, bahkan bisa dilakukan oleh siap saja, bukan hanya rakyat tapi juga seorang pejabat sekalipun.

“Bagi segenap umat Islam yang akan menyampaikan hak pendapatnya pada 2/12, sampaikanlah dengan santun dan damai. Tugas TNI/Polri adalah mengawal aksi damai umat Islam dengan senyum keramahan dsn senyum kesejukan,” tandasnya.
Share on Google Plus

About Hanafi Idris

0 comments:

Post a Comment