Wawancara Dengan Rombongan Long March Muslim Ciamis

Catatan wawancara  di radio Dakta dengan salah satu Kiai pimpinan Mujahid rombongan yang berjalan kaki menuju Jakarta dalam aksi membela Islam. Beberapa pernyataan yang saya catat dari pernyataan pimpinan rombongan tsb dalam membela Islam tentang penegakan hukum terhadap penista Al'quran sbb:

1) Mereka yang melakukan perjalanan kaki menuju Jakarta walaupun setelah sekarang banyak PO Bis siap mengantarkan ke Jakarta, mereka bertekad akan terus meneruskan perjalanan menuju Jakarta dengan berjalan kaki. Hal ini untuk menunjukkan pada masyarakat Indonesia & Dunia, bahwa Umat Islam bergerak betul2 dari hati nurani & karena Iman yang tertancap didalan Jiwa

2) Mereka menjaga fitnah jangan sampai niat baik mereka beritanya di plentir oleh orang2/ media2 sekuler bahwa mereka bergerak karena ada yang dibayar/ mendanai. InsyaAlah kami bergerak benar2 karena niat tulus & tidak ada yang mendanai dari siapapun juga.

3) Saat ini rombongan sudah mencapai/ akan istirahat di Masjid Malangbong Garut yang diikuti lebih dari 3000 orang yang terdiri dari santri,  ormas dan masyarakat umum, target sampai Jakarta sekitar Kamis malam.  Jika karena sesuatu hal waktu diperkirakan tidak tercapai Kamis malam, baru akan dipertimbangkan melanjutkan perjalanan dg kendaraan.

5) Ada sekitar 500 santri yang diperintahkan kembali ke Ciamis & sekitarnya dg tujuan untuk membantu mempersiapkan ribuan jamaah rombongan selanjutnya yang akan bergerak menyusul Jakarta.

5) Untuk masalah sambutan masyarakat disepanjang jalan yang di lewati sungguh luar biasa, banyak masyarakat umum yang memberikan bantuan berupa makanan & minuman  utk membela perjuangan ini. Dan tidak jarang selama perjalanan kami, baik jamaah yang mengikuti Longmarch dan masyarkat yang menyambut kami disepanjang jalan menangis dan meneteskan air mata terharu dengan semangat perjuangan ini😭😭😭

ALLAHU AKBAR.....💪

Sahabat2 sekalian sepanjang wawancara tersebut pembawa acara radio tsb dan pendengar yang turut memberikan komentar semuanya terlarut dalam keharuan yang mendalam hingga menangis, dan tak kuasa sepanjang mendengarkan berita ini Saya juga terharu dan tak kuasa meneteskan air mata.

Share on Google Plus

About Hanafi Idris

0 comments:

Post a Comment