Mengejutkan !! Kurikulum Pendidikan 9 Kali Diganti, Akhirnya Siswa dan Guru Jadi Kelinci Percobaan Setujukah ??

Selama Indonesia merdeka dari tahun 1945 hingga 2016 ini, kurikulum pendidikan kita sudah berganti sembilan kali.



Gambar Ilustrasi

Soalnya menteri yang duduk di Kementrian Pendidikan & Pengajaran atau yang sekarang menjadi Kementrian Pendidikan & Kebudayaan, belum punya konsep pasti, sekedar meraba-raba. Siapa tahu cocok, akhirnya yang jadi korban adalah guru dan murid. Setiap ada menteri baru dijadikan kelinci percobaan.


Sudah puluhan orang jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan, tapi belum pernah ada yang berani menghapus Ujian Nasional (UN). Tapi baru Muhadjir Effendi pengganti Anies Baswedan yang berani tampil beda. Dia menghapus Unas tersebut, meski banyak yang tidak setuju, termasuk Wapres Jusuf Kalla. Kata beliau, UN itu merupakan standardisasi mutu pendidikan nasional kita. Tanpa UNs bagaimana ngukurnya ?
Tapi pihak yang pro bilang, UN hanya bikin anak stress. Banyak yang sehari-hari bernilai bagus, bisa jatuh ketika mengikuti UN. Ini sangat tidak adil. Tapi kata yang menolak penghapusan UNs, tanpa UNs guru bisa "kongkalikong" dengan murid. Kalau mau lulus harus baik-baikin Pak/Bu Guru. Soal bagaimana mutu si murid sebetulnya, itu urusan nanti.
Maka paling "bijak" adalah ketika Mendikbud Anies Baswedan. Tak mau menciptakan kurikulum baru, dia hanya instruksikan: kembali ke Kurikulum 2006. Ketika guru protes, kurikulum 2013 tetap diberlakukan. Artinya kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 jalan bareng. Dengan kata lain, itu namanya: Kurikulun Oplosan. Namanya juga oplosan, meski bukan miras, Pak Guru dan murid teler juga jadinya. -gunarso ts .



Sumber : (http://poskotanews.com/) 

Share on Google Plus

About Hanafi Idris

0 comments:

Post a Comment