Ahok dan Konspirasi Penguasaan Indonesia

Informasi di bawah ini A1, confidental, tetapi krn sdh 1 bulan lebih, saya kira tak masalah saya bocorkan, asal tidak sebut nama.

Salah satu staf UB dosen teknik ada yang menjadi staff ahli Pangab, krn dia ahli anten radar yang sangat dibutuhkan TNI.

Saat aksi 4 Nov kemarin, beliau bersama Pangab ada di Jakarta.

Tanggal 4 Nov sekitar jam 10, ternyata di Binagraha ada pertemuan dadakan menyikapi perkembangan terkini.

Hadir pada pertemuan tsb 17 konglomerat yang tergabung dalam so-called 9 Naga, Kapolri, Pangab, Wiranto, Ruhut Sitompul.

James Riady yang sebelumnya ada di US, terbang ke Indonesia dari Cengkareng langsung ke Binagraha.

Isi pertemuan tidak boleh direkam. Teman dosen staff ahli Pangab hanya menulis notuliensi hasil pertemuan.

Dari pertemuan tsb terungkap,  memang benar  ada plot tahun 2019 Ahok minimal wapres. Menjadi DKI-1 adalah tiket masuk menjadi calon presiden atau Wapress di 2019.

Namun menyikapi perkembangan yang begitu cepat, akhirnya mereka sadar, terlalu beresiko memasang Ahok, resistensinya terlalu tinggi.

Naga 9 terbagi atas 2 kelompok besar, yakni kelompok Kanton dan Mandarin. Ahok sendiri dari kelompok Kanton.

Kelompok Kanton sdh merelakan apabila Ahok tak jadi DKI-1, krn resistensi yang sangat tinggi, tetapi tidak dgn kelompok Mandarin, mereka masih memaksakan diro agar Ahok tetap jadi DKi-1 sebagai jembatan ke RI-2 selanjutnya ke RI-1.

Andaikata Ahok gagal jadi DKI-1, kemungkinan dukungan akan dialihkan pada Paslon yang bisa menjamin kelangsungan bisnis mereka.

Jadi benar sinyalemen selama ini bahwa memang ada plot menjadikan Chinese menjadi RI-2, trs RI-1.

Pada pertemuan 4-11di Binagraha, sebagai wakil Ahok adlah Ruhut Sitompul. Ttp pangab waktu itu bilang ke  Ruhut, jangan macam-macam, kalau berulah Panglima akan menempeleng.

Menurut penuturan teman saya, waktu itu panglima sampai gebrak meja dan bersumpah, demi Allah akan mempertahankan NKRI dari rencana busuk kalian, dengan jiwa dan raga

Tito lebih banyak bicara dari sisi normatif

Para konglo itu sebenarnya sangat traumatis dengan peristiwa tahun 1998.
--------------
Copas tanggapan:

Hari ini indonesia sudah terbeli mereka.. Mirisnya sebagian umat islam juga terbeli.. Kemana PBNU sebagai benteng terakhir NKRI, apakah pengurus tidak menyadari bahayanya 9 naga, atau mereka memang tidak paham situasi? Selalu yg dikampanyekan islam rahmatan lil alamin, islam nusantara, kebhinekaan...

Jadi intinya TNI-Polri sudah sangat memahami planning tersebut. Dan apakah tidak ada usaha dari mereka yg di atas untuk menggagalkan rencana busuk tersebut ?

Sumber : Whats App Intelijen

Share on Google Plus

About Hanafi Idris

0 comments:

Post a Comment