Apakah PKI Nyata Masih Ada ???

Kenapa Mendikbud melarang anak SD dan SMP menonton film G 30 S PKI ? Artinya PKI masih ada sarangnya... Padahal banyak Film yang lebih sadis, tapi bebas ditayangkan dan ditonton anak-anak...!?!

DENGAN TETAP AMAT MENGHARGAI serta BERTERIMAKASIH KEPADA Tv One namun ini adalah TANGGAPAN DARI seorang Netizen SETELAH GAMBAR LOGO PALU DAN CELURIT (ARIT) DIHILANGKAN di PENAYANGAN FILM G 30 S PKI di Tv One kemarin, 29 September 2017:

👀 11 Dampak Logo PKI Dihilangkan 👀

Penayangan film Pemberontakan G-30-S PKI di TV One Jumat (29/9) tadi malam, justru menuai banyak kecaman. Utamanya karena logo PKI disensor/diihilangkan. Kenapa? Apa kira-kira dampaknya? Setidaknya ada 11 dampak yang bisa aja terjadi. Apa aja?

1.PKI nyata ada.
Buktinya, PKI berhasil menekan TV One untuk menghapus logo PKI dalam penayangan film yang menyudutkan PKI. Kalau bukan PKI, siapa lagi yang menolak logonya disudutkan? Film kebengisan Hitler dan NAZI aja ada logonya, napa kebiadaban PKI disensor logonya?

2.Pelakunya, Tidak Otomatis PKI.
Tanpa logo PKI, pelaku pemberontakan pada 30 Septrmber 1965 itu, bukan otomatis PKI lagi, buktinya logo PKI tidak ada. Lalu siapa?

3. Jaga Perasaan Keluarga PKI, Terus Yang Jaga Peraaan Keluarga Para Jenderal Siapa?
Logo PKI dihilangkan, mungkin, demi menjaga perasaan keluarga PKI yang lagi menjabat penting di pemerintahan, swasta atau DPR RI. Gak enak lah kalau mereka tersinggung. TV One bisa dibreidel. Lalu bagaimana dengan perasaan keluarga para Jenderal yang dibunuh PKI? Tak perlu dijaga?

4. Tanpa Logo, Berarti Praduga Tak Bersalah Bagi PKI.
Logo PKI dihilangkan, berarti TV One justru mementahkan catatan sejarah bahwa PKI adalah pelakunya. Justru artinya sekarang " praduga tak bersalah bagi PKI." Kalau PKI korban, lalu siapa pelakunya? TNI, ulama, NU?

5. PKI Dibantu TV One Berhasil Klarifikasi.
Tanpa ada logo/lambang PKI, penayangan di TV One berarti PKI justru berhasil klarifikasi bahwa bukan mereka pelakunya. Wong logonya ndak ada? Mana buktinya kalau PKI pelakunya?

6. Pelaku Makar Cuma Oknum.
Tanpa logo PKI, berarti pelaku makar itu cuma gerombolan oknum saja, tak cuma oknum PKI saja. Juga ada oknum pasukan Cakra Bhirawa dan oknum ABRI (sekarang TNI) kayak Kolonel Untung itu. PKI pasti bersorak nih.

7. Pemutaran Film Tanpa Logo PKI, Malah Merugikan Anak Muda. Masyarakat, terutama generasi muda, tidak tahu maksud pemutaran film itu, karena tidak logo, tidak fokus, tidak konkrit, tidak tahu kalau PKI sebagai pelakunya. Karena logo sudah dihilangkan. Bagi anak-anak, film itu cuma film bunuh-bunuhan dan penuh siasat, kayak film-film India aja.

8. Tanpa Logo PKI, Itu Cuma Film Bunuh-Bunuhan.
Dengan dihapusnya logo PKI, maka film Pengkhianatan G-30-PKI kayak film Rambo saja, bukan film dokumenter sejarah, isinya cuma balas dendam dan bunuh-bunuhan. Tiap hari TV mah putar film begituan ..

9. Nazi Aja Ada Logonya, Kenapa PKI Tidak?
Masyarakat jadi bertanya-tanya, kalau begitu, siapa pelakunya? Mana logo PKI-nya? Film sejarah kejahatan Nazi dan Hitler aja ada logonya, kenapa kebiadaban PKI tidak ada logonya? Ente takut nih ke PKI?

10. TV One perlu klarifikasi.
Atas penghapusan logo PKI itu, TV One perlu klarifikasi. Hal ini biar tidak tambah bias kemana-mana. Maksud dihapusnya logo PKI itu apa? Tekanan siapa? Eta terangkanlah ..

11. Masyarakat rasan-rasan, minta putar ulang Pengkhianatan G-30-PKI yang ada logo PKI. Kayak pakaian bermerek, kalau dihapus logonya maka gak beda dengan baju kelas kaki lima. Artinya, sama-sama baju. Yang mahal itu logonya bray.. (dmr)
=====================

Tambahan dari kami:

Ingat, PKI telah memberontak di tahun 1926, 1948, dan 1965 menggunakan isu 'kemiskinan' bahwa kaum bawah ditekan, dizalimi oleh kaum kelas-kelas atas, bahwa kaum Agamawan dan Orang Kaya adalah Munafik Penipu, Kapitalis, dll. Dengan sendirinya mereka anti Agama, tak percaya Tuhan, dan kehidupan Akhirah. Bahwa rakyat jelata, kaum rendahan, kaum Proletar, 'harus dibebaskan'. Dan menyatakan bahwa harta siapapun adalah milik bersama. Hukum, karenanya, juga mereka tentukan sendiri.

Ironis, bahwa dalam kenyataannya, para petinggi partai komunis di manapun, akhirnya justru hidup mewah. Berfoya-foya. Dan sangat diktator. Tak ada rakyat jelata bebas berpendapat. Baik di Uni Soviet (Rusia kini) negara asal Komunisme, di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dll.

Share on Google Plus

About Citizen Journalist

0 comments:

Post a Comment