Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli dan Walikota Jambi Sy Fasha bergabung dengan massa aksi demonstrasi memprotes kasus dugaan penistaan terkait insiden ornamen Natal di hotel Novita, kemarin. Aksi dipusatkan di dua tempat, yakni Polda Jambi dan Hotel Novita.
Keduanya bahkan ikut tampil keatas mobil komando dan berorasi menyampaikan aspirasi serta menenangkan massa.
Dalam orasinya, Zola meminta masyarakat Jambi jangan mudah terpancing dan terprovokasi. Menurutnya, insiden ornamen Natal di Hotel Novita merupakan tindakan orang yang tak bertanggung jawab untuk memecah belah masyarakat. Tujuannya untuk menciptakan kerusuhan dan mengganggu keamanan Jambi.
"Siapa yang mengganggu ketentraman dan keamanan di Jambi. Hadapi saya," tegas Zola, berapi-api.
Zola menegaskan, selama ini Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah teraman se-Indonesia. Berdasarkan data Kemendagri, Provinsi Jambi berada di urutan ketiga daerah yang paling aman.
Makanya, Zola menilai ada pihak-pihak tertentu yang hendak mengganggu dan mengusik ketenangan warga Jambi.
"Kita semua juga menginginkan kejadian kemarin tidak pernah terjadi. Kita sudah berusaha membuat Jambi Aman selama ini," ujar Zola.
Dia juga meminta, agar masyarakat jangan mudah terprovokasi. Karena insiden tersebut adalah kelakuan dari oknum yang ingin memecah belah kerukunan umat beragama di Jambi.
"Saya meminta agar jangan terprovokasi dan saya berterima kasih serta berharap aksi ini berjalan damai," ujar Zola.
"Siapapun pelakunya harus di hukum yang kini sedang diproses oleh aparat kepolisian," ujarnya.
Untuk itu dia berharap kepada seluruh masyarakat di Provinsi Jambi menjaga stabilitas keamanan. "Mari kita jaga stabilitas dan jangan mudah terpancing," tandasnya.
Walikota Jambi Sy Fasha yang turut berbaur di tengah kerumunan massa juga ikut naik ke atas mobil komando dan melakukan orasi di hadapan ribuan umat muslim dari berbagai Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI).
Dalam orasinya, Fasha juga megucapkan rasa terima kasih kepada massa yang datang.
"Kita yang datang ini tidak untuk memprovokasi tetapi menyampaikan dengan damai tuntutan kita," ucap Fasha.
Fasha juga megajak massa umat Islam untuk jangan terpancing dan tetap berfikir jernih.. "Kenapa toko-toko tutup, karena takut dengan kita. Apakah kita bangga kita ditakuti ? Tentu tidak, kita tunjukkan bahwa kita cinta damai," ujarnya.
"Pihak kepolisian saat ini tengah bekerja, menangkap pelaku tidak gampang, membuktikan itu sulit. Jangan sampai kita menangkap orang yang salah, untuk itu perlu waktu," jelas Fasha.
Mengenai masalah hotel yang sudah ditutup, ia meminta massa berfikir ulang mengenai nasib 200 karyawan hotel yang juga umat muslim.
"Kita akan tunggu proses selanjutnya. Saya harapkan aksi ini berlangsung damai, jangan sampai terprovokasi," ujarnya
Pantauan dilapangan, massa mulai berdatangan ke hotel Novita sejak siang sekitar pukul 14.00Wib. Paginya, sekitar pukul 10.00 wib, massa sempat mendatangi Polda Jambi. Di sana, massa meminta polisi segera mengusut tuntas pelaku dugaan penistaan terhadap agama.
Massa juga menuntut kepada polisi dan Pemerintah agar Hotel Novita jangan dibuka dulu sampai ada proses hukum yang jelas.
Aksi ini sempat membuat Jalan Gatot Subroto di tutup. Toko-toko di kawasan Novita juga tampak tutup.
"Jalan dari atas (simpang pegadaian, red) kita tutup, dan disimpang Abadi juga kita tutup dan alihkan melalui jalan lainnya," ujar Kasat Lantas Polresta Jambi Kompol Suroto.
Setidaknya dalam pengamanan aksi ini, hampir ribuan personel diturunkan. Baik aparat berseragam lengkap ataupun aparat berseragam intel. Mereka membaur bersama pendemo.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernard Sibarani yang juga berada di lokasi mengatakan pihaknya menurunkan setidaknya 700 personel dibantu dengan 200 anggota TNI, 2 Kompi anggota Brimob dan ratusan pihak kemanan lainnya.
"Kita menurunkan ratusan personil gabungan untuk mengamankan aksi ini," kata Bernard di tengah-tengah massa.
Massa sempat tersulut emosinya ketika dari lantai 1 Novita Hotel ada yang mengintip dari balik jendela Hotel.
"Hoi siapa itu yang ngintip, turun kau," teriak massa.
"Jangan terprovokasi kawan-kawan, tetap berada dalam barisan jangan ada yang naik," ujar Siddik, Ketua KAMMI Jambi yang saat itu tengah berorasi.
Kapolda Jambi Bridjen Pol Yazid Fanani meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan membantu mendoakan kasus ini agar dapat terselesaikan dalam waktu cepat.
"Kami mohon doa restu agar diberikan kemudahan, apabila ada informasi silahkan sampaikan. Jadi bersabar dahulu ya, biarkan kami bekerja," tandasnya.
Sumber: MediaNKRI
Keduanya bahkan ikut tampil keatas mobil komando dan berorasi menyampaikan aspirasi serta menenangkan massa.
Dalam orasinya, Zola meminta masyarakat Jambi jangan mudah terpancing dan terprovokasi. Menurutnya, insiden ornamen Natal di Hotel Novita merupakan tindakan orang yang tak bertanggung jawab untuk memecah belah masyarakat. Tujuannya untuk menciptakan kerusuhan dan mengganggu keamanan Jambi.
"Siapa yang mengganggu ketentraman dan keamanan di Jambi. Hadapi saya," tegas Zola, berapi-api.
Zola menegaskan, selama ini Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah teraman se-Indonesia. Berdasarkan data Kemendagri, Provinsi Jambi berada di urutan ketiga daerah yang paling aman.
Makanya, Zola menilai ada pihak-pihak tertentu yang hendak mengganggu dan mengusik ketenangan warga Jambi.
"Kita semua juga menginginkan kejadian kemarin tidak pernah terjadi. Kita sudah berusaha membuat Jambi Aman selama ini," ujar Zola.
Dia juga meminta, agar masyarakat jangan mudah terprovokasi. Karena insiden tersebut adalah kelakuan dari oknum yang ingin memecah belah kerukunan umat beragama di Jambi.
"Saya meminta agar jangan terprovokasi dan saya berterima kasih serta berharap aksi ini berjalan damai," ujar Zola.
"Siapapun pelakunya harus di hukum yang kini sedang diproses oleh aparat kepolisian," ujarnya.
Untuk itu dia berharap kepada seluruh masyarakat di Provinsi Jambi menjaga stabilitas keamanan. "Mari kita jaga stabilitas dan jangan mudah terpancing," tandasnya.
Walikota Jambi Sy Fasha yang turut berbaur di tengah kerumunan massa juga ikut naik ke atas mobil komando dan melakukan orasi di hadapan ribuan umat muslim dari berbagai Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI).
Dalam orasinya, Fasha juga megucapkan rasa terima kasih kepada massa yang datang.
"Kita yang datang ini tidak untuk memprovokasi tetapi menyampaikan dengan damai tuntutan kita," ucap Fasha.
Fasha juga megajak massa umat Islam untuk jangan terpancing dan tetap berfikir jernih.. "Kenapa toko-toko tutup, karena takut dengan kita. Apakah kita bangga kita ditakuti ? Tentu tidak, kita tunjukkan bahwa kita cinta damai," ujarnya.
"Pihak kepolisian saat ini tengah bekerja, menangkap pelaku tidak gampang, membuktikan itu sulit. Jangan sampai kita menangkap orang yang salah, untuk itu perlu waktu," jelas Fasha.
Mengenai masalah hotel yang sudah ditutup, ia meminta massa berfikir ulang mengenai nasib 200 karyawan hotel yang juga umat muslim.
"Kita akan tunggu proses selanjutnya. Saya harapkan aksi ini berlangsung damai, jangan sampai terprovokasi," ujarnya
Pantauan dilapangan, massa mulai berdatangan ke hotel Novita sejak siang sekitar pukul 14.00Wib. Paginya, sekitar pukul 10.00 wib, massa sempat mendatangi Polda Jambi. Di sana, massa meminta polisi segera mengusut tuntas pelaku dugaan penistaan terhadap agama.
Massa juga menuntut kepada polisi dan Pemerintah agar Hotel Novita jangan dibuka dulu sampai ada proses hukum yang jelas.
Aksi ini sempat membuat Jalan Gatot Subroto di tutup. Toko-toko di kawasan Novita juga tampak tutup.
"Jalan dari atas (simpang pegadaian, red) kita tutup, dan disimpang Abadi juga kita tutup dan alihkan melalui jalan lainnya," ujar Kasat Lantas Polresta Jambi Kompol Suroto.
Setidaknya dalam pengamanan aksi ini, hampir ribuan personel diturunkan. Baik aparat berseragam lengkap ataupun aparat berseragam intel. Mereka membaur bersama pendemo.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernard Sibarani yang juga berada di lokasi mengatakan pihaknya menurunkan setidaknya 700 personel dibantu dengan 200 anggota TNI, 2 Kompi anggota Brimob dan ratusan pihak kemanan lainnya.
"Kita menurunkan ratusan personil gabungan untuk mengamankan aksi ini," kata Bernard di tengah-tengah massa.
Massa sempat tersulut emosinya ketika dari lantai 1 Novita Hotel ada yang mengintip dari balik jendela Hotel.
"Hoi siapa itu yang ngintip, turun kau," teriak massa.
"Jangan terprovokasi kawan-kawan, tetap berada dalam barisan jangan ada yang naik," ujar Siddik, Ketua KAMMI Jambi yang saat itu tengah berorasi.
Kapolda Jambi Bridjen Pol Yazid Fanani meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan membantu mendoakan kasus ini agar dapat terselesaikan dalam waktu cepat.
"Kami mohon doa restu agar diberikan kemudahan, apabila ada informasi silahkan sampaikan. Jadi bersabar dahulu ya, biarkan kami bekerja," tandasnya.
Sumber: MediaNKRI
0 comments:
Post a Comment