Melihat kebiasaan suaminya yang sering mengunjungi sebuah warung minuman, yang dijaga oleh wanita bernama, sebut saja melati, membuat seorang ibu rumah tangga ditemani empat orang rekannya sesama ibu rumah tangga langsung menghampiri warung yang dianggap sebagai biang keonaran rumah tangganya.
Ibu rumah tangga yang berasal dari Desa Padang Panjang ini tidak terima dengan keberadaan warung milik Melati, oleh warga setempat dinamakan “Warung Jablai”. Dan dengan kemarahannya, Melati langsung didamprat, hingga terjadi cekcok mulut diantara keduanya.
Mendapat laporan ribut-ribut, Kapolsek Tanta, Ipda Soebagiyo, didampingi Kasie Trantib, dipimpin Kabag Ops Polres Tabalong AKP Fauzan Arianto, SH S.IK. langsung mendatangi lokasi lejadian.
Sesampai di lokasi, akhirnya Kabag Ops berusaha menengahi keributan mereka, dan dilakukan mediasi, bersama dengan pemilik warung Jablai Welhelmus Japardin.
Dihadapan Kabag Ops, para ibu rumah tangga ini menuntut agar pemilik warung Jablai ini segera ditutup, dan dialihkan sebagai warung untuk berjualan sembako.
Dan jika pemilik warung menggunakan pekerja wanita lagi, agar tidak mengganggu rumah tangga orang lain, dan tuntutan tersebut agar di patuhi, jika tidak maka mereka akan melakukan unjuk rasa.
Setelah dimediasi, akhirnya pemilik Warung Jablai bersedia untuk menutup warungnya, sementara itu Melati sendiri bersedia untuk kembali ke kampung halamannya di daerah Pengaron Kabupaten Banjar.
0 comments:
Post a Comment