Perekonomian NKRI nyaris kolaps, kedaulatan terancam, persatuan bangsa diporakporanda. Ke mana suara DPR, MPR dan DPD yang digaji oleh rakyat dengan angka fantastis itu ?
"Joko Oei (Jokowi)" dan "Zhong (Ahok)" akan punya modal suksesi dibalik rencana memaksakan peredaran uang cetak baru, 2017 dan 2019. Tanpa kalian sadari, uang baru edisi NKRI akan dicetak dengan skema +1, Satu cetakan yang dilebihkan tidak akan masuk laporan resmi, dan ini yang akan digunakan untuk agenda busuk suksesi. Jumlah uang yang dicetak akan di buat +1 (plus satu) artinya +1 alias setiap satu cetakan yg dilaporkan akan dilebihkan satu cetakan. Kawan kami di dalam BI memberitahukan jumlah cetak uang baru edisi NKRI hanya mencari legalitas persetujuan untuk diedarkan demi agenda busuk.
Pertama, uang cetak baru edisi NKRI adalah murni untuk kepentingan politik, demi pembiayaan suksesi salah satunya Ahok. Kami beritahukan agenda busuk tersebut dibuat dengan dasar permintaan partai komunis China (PKC) kepada rezim paling bodoh saat ini. Uang cetak baru edisi NKRI, kami bersumpah itu demi agenda busuk suksesi, menyediakan logistik buat kecurangan dan money politics.
Joko Oei sedang mempersiapkan logistik suksesi atas permintaan PKC nya China. Bodoh mau saja dijebak. BACALAH NASIB ZIMBABWE tuips, mata uangnya hancur, ekonomi kini dikuasai China, akibat UTANG.
Mengapa pemerintah Joko Oei memaksakan sebelum habis tahun 2016, uang cetak baru edisi NKRI harus terbit ?
Adakah kondisi dan situasi negara yang mendesak pemerintah untuk menerbitkan dan mengedarkan uang cetak baru ?
Pemerintah Joko Oei pada 19 Desember 2016 sudah mengedarkan uang cetak baru edisi NKRI untuk semua nilai dari 100 ribu sd 2000.
Hal ini akan berefek secara langsung, yang akan berujung pada MATINYA NILAI MATA UANG. Uang yang beredar akan sangat banyak jumlah dan jenisnya, dengan berbagai edisi cetak.
Adakah pengumuman dari pemerintah Joko Oei untuk bersiap menukarkan uang cetak lama untuk digantikan uang cetak baru ? TIDAK ADA
Mencetak uang baru tanpa adanya penarikan uang cetak lama, akhirnya yg akan terjadi apa tuips ?
Sementara pemerintah Joko Oei berencana menambah jumlah uang yang beredar tanpa ada kebijakan menarik uang yang ada dirakyat. Kebijakan cetak uang baru harusnya diberlakukan dengan perhitungan kebutuhan atas kekurangan jumlah uang edar di rakyat. Logika sederhana, uang yang beredar sudah cukup jumlahnya, tiba tiba jumlah uang yang beredar akan ditambah dengan hadirnya uang cetak baru.
BAHAYA, NKRI SIAGA SATU, BAHAYA AKAN CENGKRAMAN ASENG DAN ASING AKIBAT MATINYA NILAI MATA UANG.
Mata uang Zimbabwe yang mati dan tak berharga diganti dengan MATA UANG YUAN yang dipakai, HANCUR NKRI OLEH KEGOBLOKAN MEREKA!!. Nggak percaya mata uang zimbabwe diganti yuan ??? Baca disini (Mata Uang Zimbabwe Diganti Menjadi Yuan Akibat Utang ke Cina)
Mata uang Rupiah jadi taruhannya, dan akankah diganti dengan YUAN, apakah kalian sadar ?
Bersiaplah! sknerio logistik 15 Februari Pilkada DKI dan skenario Zimbabwe sudah launching ! Di saat rakyat diberikan hiburan kegaduhan Ahok dan terorisme, pemerintah telah menyiapkan uang cetak baru edisi NKRI.
Agenda busuk yang akan secara langsung memberi efek kiamat pada ekonomi Indonesia, Agenda busuk demi logistik memenangkan suksesi yang difasilitasi oleh PKC china. Pemerintah Joko Oei menutupi mengenai uang cetak baru edisi NKRI, ternyata sistem pengamannya dibuat di CHINA. Semua sangat terstruktur dan sistematis, China sedang ikat leher negeri ini untuk digantung !
Pemerintah Joko Oei sengaja merahasiakan sistem pengamanan pada uang cetak baru edisi NKRI yang ternyata dibuat oleh CHINA. Mereka tutupi dengan alasan merahasiakan agar tidak dapat dipalsukan.
Sekarang pertanyaannya siapa CHINA itu.
China justru dikenal negeri pemalsu (plagiat) dan suka berkhianat untuk memperbanyak. Contoh E-KTP yg aspal buatan China.
Pemerintah Joko Oei justru memberikan leher negeri ini kepada China dengan menyerahkan sistem pengaman uang cetak baru edisi NKRI. Ibu Pertiwi menangis melihat semua ini, NKRI hampir hilang dalam pandangan para pejuang RI. Mengapa semua berdiam diri.
By : Sugiyanto
0 comments:
Post a Comment