Berita yang _dinyatakan sebagai Hoax oleh Kapolri ternyata memang sedang berproses secara lambat laun_ Beberapa nasabah Bank swasta berkisar 1000 orang keatas mulai melakukan tarik uang dari tabungan di beberapa bank swasta milik para taipan yang memang menjadi pendukung Ahok,bahkan diperkirakan mulai Senin 21 November 2016 gerakan tarik uang massal akan tambah masif apalagi beberapa politisi melakukan juga sebagai wujud solidaritas dan apresiasi mendukung gerakan moral masyarakat dalam mengkritisi sistem hukum yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, " Hal ini merupakan moral force yang baik dan sangat santun karena ini merupakan hak individu warga negara yang tidak dapat diintervensi pihak manapun." menurut salah satu pengamat kebijakan publik. aksi tarik uang di bank (rush money) dalam jumlah besar, berpotensi melengserkan Jokowi dari kursi Presiden RI. Aksi ini merupakan lanjutan dari demo 4 November 2016 yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus perkara penistaan agama.
November 2016 aksi tarik uang di bank pada hari yang akan datang dominan dilakukan mayoritas ummat Islam di Indonesia jika tuntutan mereka tak dipenuhi pemerintah dan Polri.
Seruan tarik uang di bank mulai pertengahan November 2016 sudah digaungkan sejumlah tokoh agama di media sosial (medsos) dan persebaran di aplikasi WhatsApp. Aksi tarik uang di bank pada hari hari pekan depan hingga akhir tahun Desember 2016 yang mana sebuah gerakan cerdas baru yang terjadi di Indonesia dalam keterangan pengamat yang berpendapat sama diyakini akan mampu menggoyahkan perekonomian Indonesia yang mana dapat secara nyata merubah situasi negara dan situasi sosial ke arah yang signifikan bagi tujuan inti digalangnya gerakan ini.
Target Rush Money yang mulai diindikasikan terjadi di akhir November ini sangat akan berdampak dan yang paling baik karena tidak berimbas negatif terhadap situasi keamanan negara,jika memang ini suatu gerakan yang membumi hingga pertengahan Desember 2016 diyakini hal ini sangat berimbas besar yakni menguras cadangan uang di bank paling tidak sebesar 100 triliun rupiah per minggu. Sedangkan untuk tarik uang massal bila diselaraskan secara meluas dengan misi Untuk mencapai target ideal dilakukannya hal tersebut dengan kasus mangkirnya dari prinsip penerapan putusan kebijakan hukum terhadap Ahok yang tidak baik, maka bila para pemilik uang di bank swasta semisal 75 persen menarik uang mulai dari tertinggi 10 juta maka ada 1.653 Triliyun rupiah yang keluar dari simpana uang nasabah di bank bank swasta dan Bank plat merah yang kini dimiliki asing ( BRI,BNI dan Mandiri)., tak ada himbauan khusus bagi para pengusaha muslim yang diminta menarik di bank dalam jumlah besar,tetapi secara sadar mulai Rabu 16 November 2016 sudah ada yang menyikapi gerakan ini,hanya gerakan ini bisa sangat meluas bila memang tidak ada ketegasan hukum bagi tersangka penistaan agama yang kini mengemuka di masyarakat luas. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah dianjurkan menarik uangnya di bank 2 juta rupiah per orang.
Aksi tarik uang di bank secara besar-besaran ini belum menyasar penarikan simpanan valuta asing masyarakat yang akan lebih menimbulkan dampak buruk bagi stabilitas ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia,bahkan ada indikasi bila mencapai jumlah 50 persen nasabah Bank melakukan tarik uang massal pemerintahan yang kini berkuasa bisa berakhir masa kekuasaannya. "Tinggal pilih Hukum Tetap Sebagai Panglima Atau Hukum Melindungi Kolega..?"
Salam _*Senopati Wirang*_
0 comments:
Post a Comment