By Mas Kholil
Analisisnya sederhana dan cukup dilakukan orang awam:
Pelaku bom di gereja Sengkotek:
1. Ktp aceh
2. Baju bertuliskan Jihad
3. Rambut gondrong
4. Pernah dipenjara di Jakarta selama 3.5 tahun
5. Saat ini tinggal di mesjid tanpa nama (serius nih? Seumur hidup baru tau ada masjid tanpa nama)
6. Bom molotov yg di lempar ke motor di depan gereja
7. Rame kasus ahok
8. Paska demo 4/11 menuju aksi damai 25/11
9. Publikasi langsung muncul hampir di setiap TV nasional.
Ada bbrp pertanyaan?
1. Kenapa muncul saat kasus penistaan agama?
2. Kenapa pas mau ngebom pakai baju yg identik dgn identitas suatu agama.
3. Kenapa ngebom di gereja kecil yg cenderung jamaahnya sedikit.
4. Kenapa tdk di gereja kota yang besar? Yg diparkirannya ada mobil? Jadi ledakkannya besar?
Kalau ini rekayasa, rekayasanya terlalu easy to be guessed.
Endingnya sebenarnya mudah; aksi damai selanjutnya akan sangat ketat seolah2 islam itu dicitrakan sebagai agama yg penuh kekerasan dan terorisme.
Oh come on. Think smart guys. Setiap agama mengajarkan cinta, kasih sayang dan kedamaian.
Cuma orang stupid yg gila. Yang mengatakan kalau ada agama yg ngajarin membunuh dan kekerasan.
Apa esensi agama? Kita mesti serius memahami lagi.
Mari saling mengasihi. Bersama dalam kedamaian. Karena Islam itu adalah agama yg penuh rahmat.
Lihat persoalan akar. Dan dalang gila di belakang layar.
0 comments:
Post a Comment