Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat menandakan kian kuatnya tarikan pendulum politik kearah kanan di tengah munculnya ancaman ekonomi dari kalangan imigran.
Demikian dikemukakan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, mengomentari kemenangan sementara calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dari calon presiden Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Kalau pada akhirnya menang, Trump akan menjadi presiden AS ke-45 menggantikan Barack Obama dari Partai Demokrat.
Menurutnya, tarikan politik ke arah kanan itu juga merupakan tren dunia saat ini sebagaimana terlihat pada kemenangan warga Inggris yang memilih negara itu keluar dari Uni Eropa (Brexit). Menurutnya, masing-masing negara di Eropa terlihat mulai memberlakukan kebijakan anti imigran yang senada dengan kampanye Trump.
Disamping faktor kekhawatiran atas masuknya warga asing, kian kuatnya cenkraman dari pelaku ekonomi dan investasi China di negara itu juga menjadi bahan kampaneye yang ‘dijual’ Trump . Pengusaha kontroversi itu dalam kampanyenya selama ini selain mengeritik dominasi ekonomi China, juga mengeritik masuknya imigran dari Meksiko yang dianggap sebagai ancaman keamanan.
Bahkan Trump juga pernah menyatakan akan melarang imigram beragama Islam dengan tuduhan akan menjadi ancaman keamanan seiring berkembangnya perlawanan dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Perasaan tidak aman dari penduduk asli secara ekonomi oleh China dan imigran asing ini yang cukup berpengaruh,” ujar Fahri di Gedung DPR, Rabu (9/11/2016).
Meski demikian Fahri mengatakan bahwa dari sisi ekonomi Trump akan menjalankan pemerintah melalui visi bisnis. Dia akan berbisnis dengan negara lain berdasarkan perhitungan akan menguntungkan negaranya. Fahri menyebutkan Trump juga banyak berinvestasi di negara-negara Timur Tengah.
“Trump bukan konservatif. Dia sahabat di Timur Tengah. Dia akan pragmatis dan hari ini Amerika akan dijalankan dengan visi bisnis,” ujar Fahri.
Hanya saja dia mengingatkan bahwa pasar belum banyak mengenal Trump karena dia bukan berasal dari kalangan politisi sebagaimana presiden-presiden sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment