Setelah mundur sebagai Bendahara DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jakarta Utara, Basry Banteng, mendukung paslon Gubernur dan Wagub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Saat menyampaikan sambutan di acara “Relawan Bergerak !!!” di Jl Borobudur, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016), Basry menerangkan, mendukung Anies-Sandi karena satu-satunya calon yang tegas menolak reklamasi.
“Beda dengan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Dia promotor reklamasi,” ujarnya.
Diketahui, PDI-P bersama tiga partai koalisi, mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017 dan dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat. Daeng Basry, sapaannya, lantas menceritakan pengalamannya tentang menolak reklamasi Jakarta.
Beberapa waktu lalu, sejumlah kader PDI-P Jakut bersama warga pesisir dan nelayan menyampaikan aspirasinya yang menentang pembangunan pulau buatan di utara ibukota itu.
Mereka juga telah mendatangi eks Ketua DPD PDI-P DKI, Boy Bernadi Sadikin, agar menginstruksikan kader banteng di DPRD menghentikan pembahasan dan menolak pengesahan dua raperda terkait reklamasi.
Bahkan, mereka juga sedikitnya empat kali menyambangi politisi PDIP di Kebon Sirih untuk menyampaikan aspirasinya.
“Akhirnya kami demo. Terbentuk beberapa elemen, bergerak. Teman-teman pesisir turun rutin,” bebernya.
Basry menambahkan, bahwasanya sekira 50 persen kader PDI-P Jakut takkan mendukung Ahok-Djarot pada kontestasi politik lima tahunan tersebut. “Nanti, 15 Februari, juga ‘rontok’,” yakinnya.
Hingga kini, Basry bersama beberapa kader PDI-P Jakut masih sibuk ‘bergerilya’ ke sejumlah titik untuk menyosialisasikan Anies-Sandi. “Dalam waktu dekat akan kami deklarasikan,” tandasnya.
Saat menyampaikan sambutan di acara “Relawan Bergerak !!!” di Jl Borobudur, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016), Basry menerangkan, mendukung Anies-Sandi karena satu-satunya calon yang tegas menolak reklamasi.
“Beda dengan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Dia promotor reklamasi,” ujarnya.
Diketahui, PDI-P bersama tiga partai koalisi, mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017 dan dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat. Daeng Basry, sapaannya, lantas menceritakan pengalamannya tentang menolak reklamasi Jakarta.
Beberapa waktu lalu, sejumlah kader PDI-P Jakut bersama warga pesisir dan nelayan menyampaikan aspirasinya yang menentang pembangunan pulau buatan di utara ibukota itu.
Mereka juga telah mendatangi eks Ketua DPD PDI-P DKI, Boy Bernadi Sadikin, agar menginstruksikan kader banteng di DPRD menghentikan pembahasan dan menolak pengesahan dua raperda terkait reklamasi.
Bahkan, mereka juga sedikitnya empat kali menyambangi politisi PDIP di Kebon Sirih untuk menyampaikan aspirasinya.
“Akhirnya kami demo. Terbentuk beberapa elemen, bergerak. Teman-teman pesisir turun rutin,” bebernya.
Basry menambahkan, bahwasanya sekira 50 persen kader PDI-P Jakut takkan mendukung Ahok-Djarot pada kontestasi politik lima tahunan tersebut. “Nanti, 15 Februari, juga ‘rontok’,” yakinnya.
Hingga kini, Basry bersama beberapa kader PDI-P Jakut masih sibuk ‘bergerilya’ ke sejumlah titik untuk menyosialisasikan Anies-Sandi. “Dalam waktu dekat akan kami deklarasikan,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment