Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab menenggarai, langkah Presiden Joko Widodo yang membentuk Badan Siber Nasional karena kekalahan tim media sosial pada saat 4 November dan 2 Desember 2016.
“Begitu mereka babak belur, kita yang dihajar. Dulu soal berita hoax, toh mereka yang menikmati tapi saat 411 dan 212, mereka kalah dan tiba-tiba presiden mengeluarkan pernyataan agar bentuk tim badan siber,” kata Rizieq saat menyampaikan paparannya di hadapan Komisi III DPR RI, hari ini.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo sudah menyetujui pembentukan Badan Siber Nasional (Basinas). Basinas ditargetkan terbentuk bulan ini. Badan ini berfungsi menangkal kejahatan siber internasional.
“Ada gerakan siluman di daerah-daerah untuk membubarkan FPI pasca 212. Ada settingan agar gerakan itu massif, lalu dilaporkan ke DPRD, diteruskan ke Mendagri. Juga ada masalah-masalah yang dicari-cari seperti KH Bachtiar Nasir yang dikaitkan dengan ISIS, Munarman juga dibidik,” kata Rizieq.
“Andai saya menginjak semut, mungkin semut itu digiring oleh polisi untuk memperkarakan saya,” katanya.
Ia meminta agar Kepolisian bersikap adil dan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang dilaporkan.
“Tidak elok kalau semua laporan tentang ulama langsung diproses. Tapi giliran kasus lain, jawaban polisi, kita lihat dan dalami, berkeadilan lah dalam menegakkan hukum,” pungkas Rizieq.
0 comments:
Post a Comment