Siapa yang tidak mengenal KH. Said Aqil Siraidj, Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama, yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua PB NU pada tahun 2004 lalu.
Rupanya sepak terjang KH satu ini terbilang sangat sering mengundang kontroversial, termasuk ketika dirinya meminta agar umat Islam agar memaafkan Ahok yang di dakwa sebagai penista agama.
Namun di sisi lain, justru Aqil mendorong pihak kepolisian agar segera memproses laporan dari komunitas pemuda Kristen Katolik yang melaporkan Habib Rizieq yang dianggap menista agama Katolik.
Rupanya kontroversial Said Aqil sudah dilakukan sejak lama. Hal in terungkap ketika keluarga dari Haji Qosim alias Abah Qosim. Melakukan langkah untuk menuntut Said Aqil dikarenakan merasa tertipu dengan omongan Aqil yang membeli tanah mereka dengan alasan akan dibangun gedung Islamic Center di Malang, hingga akhirnya Haji Qosim bersedia memberikan tanahnya demi kemajuan umat Islam di Malang.
Walaupun harga yang ditawarkan oleh Aqil Siradj dengan nilai Rp. 1,7 Milyar, namun Haji Qosim menerima dengan lapang dada. Karena sebelumnya beberapa kali sebuah kelompok misionaris yang menawar tanah di Karangbesuki Malang, tersebut dengan nilai Rp. 9 Milyar, namun Haji Qosim tetap menolak, karena tujuannya untuk membangun gedung bagi kegiatan misionaris.
Ditengarai para misionaris ketika mendapat jalan buntu, rupanya mencari jalan dengan cara memanfaatkan seseorang yang memiliki integritas dalam Agama Islam yang bisa dipakai untuk melobi.
Akhirnya majulah Said Aqil yang diperkirakan saat itu masih termasuk salah satu anggota dari PB. NU, dan terjadilah “penipuan” yang dilakukan Said, bahkan Ketua PB NU ini baru menyetorkan uang sebanyak Rp. 700 juta dari kesepakatan Rp. 1,7 Milyar.
Saat kesepakatan yang dilakukan oleh Said Aqil dengan Haji Qosim, menantu Haji Qosim, Dr. Imam Muslimin, ikut mendengar dan menjadi saksi kesepakatan yang dilakukan hanya melalui telpon itu.
Setelah menerima uang dan dipastikan sudah dipakai untuk keperluan keluarga Haji Qosim, tidak berapa lama tanah tersebut sudah mulai dikerjakan, namun betapa kagetnya, karena justru bangunan yang akan dibuat ternyata diperuntukkan bagi kegiatan Misionaris, seperti saat ini bisa dilihat dilokasi tanah tersebut.
Pihak keluarga Haji Qosim tidak ingin menuduh, Said Aqil, dan hanya memperkirakan jika tanah tetsebut dijual kepada pihak misionaris yang sudah berulang kali masuk membujuk Haji Qosim namun tidak berhasil.
"Saya memperkirakan jika dalan beberapa kali pertemuan Haji Qosim dengan paerwakilan misionaris, sempat mengutarakan niatnya jika tanah tetsebut diperuntukkan bagi kegiatan Islam,” ujar Darwis salah satu tokoh muda Islam dari Malaku Utara, di Jakarta.
Dan Darwis memperkirakan jika celah inilah yang dimanfaatkan oleh perwakikan misionaris, dengan mengajukan Said Aqil untuk memberikan alasan jika tanah tersebut dipakai untuk membangun Islamic Center.
Persoalan ini mengakibatkan Haji Qosim yang semakin menua, tidak bisa menerima kenyataan tersebut, bahkan pihak keluarga, selalu menghindari siapapun untuk menyinggung soal tanah tersebut.
“Jika diajak bicara soal tanah tersebut, beliau syok dan pingsan,” ujar pihak keluarga. Yang menjadi kemarahan pihak keluarga Haji Qosim, karena masyarakat sekitar mengecam dan menuduh jika kelyarga mereka sengaja menjual tanah tersebut, untuk dibangun kegiatan keagamaan Kristen.
Saat ini pihak keluarga sangat berharap agar petinggi PB. NU beserta kiai sepuh NU agar bisa ikut memberikan pertolongan dan jalan agar beban yang sudah ditanggung oleh keluarga, akibat kelakuan Said Aqil yang menipu mereka.
(jall / sumber)
Rupanya sepak terjang KH satu ini terbilang sangat sering mengundang kontroversial, termasuk ketika dirinya meminta agar umat Islam agar memaafkan Ahok yang di dakwa sebagai penista agama.
Namun di sisi lain, justru Aqil mendorong pihak kepolisian agar segera memproses laporan dari komunitas pemuda Kristen Katolik yang melaporkan Habib Rizieq yang dianggap menista agama Katolik.
Rupanya kontroversial Said Aqil sudah dilakukan sejak lama. Hal in terungkap ketika keluarga dari Haji Qosim alias Abah Qosim. Melakukan langkah untuk menuntut Said Aqil dikarenakan merasa tertipu dengan omongan Aqil yang membeli tanah mereka dengan alasan akan dibangun gedung Islamic Center di Malang, hingga akhirnya Haji Qosim bersedia memberikan tanahnya demi kemajuan umat Islam di Malang.
Walaupun harga yang ditawarkan oleh Aqil Siradj dengan nilai Rp. 1,7 Milyar, namun Haji Qosim menerima dengan lapang dada. Karena sebelumnya beberapa kali sebuah kelompok misionaris yang menawar tanah di Karangbesuki Malang, tersebut dengan nilai Rp. 9 Milyar, namun Haji Qosim tetap menolak, karena tujuannya untuk membangun gedung bagi kegiatan misionaris.
Ditengarai para misionaris ketika mendapat jalan buntu, rupanya mencari jalan dengan cara memanfaatkan seseorang yang memiliki integritas dalam Agama Islam yang bisa dipakai untuk melobi.
Akhirnya majulah Said Aqil yang diperkirakan saat itu masih termasuk salah satu anggota dari PB. NU, dan terjadilah “penipuan” yang dilakukan Said, bahkan Ketua PB NU ini baru menyetorkan uang sebanyak Rp. 700 juta dari kesepakatan Rp. 1,7 Milyar.
Saat kesepakatan yang dilakukan oleh Said Aqil dengan Haji Qosim, menantu Haji Qosim, Dr. Imam Muslimin, ikut mendengar dan menjadi saksi kesepakatan yang dilakukan hanya melalui telpon itu.
Setelah menerima uang dan dipastikan sudah dipakai untuk keperluan keluarga Haji Qosim, tidak berapa lama tanah tersebut sudah mulai dikerjakan, namun betapa kagetnya, karena justru bangunan yang akan dibuat ternyata diperuntukkan bagi kegiatan Misionaris, seperti saat ini bisa dilihat dilokasi tanah tersebut.
Pihak keluarga Haji Qosim tidak ingin menuduh, Said Aqil, dan hanya memperkirakan jika tanah tetsebut dijual kepada pihak misionaris yang sudah berulang kali masuk membujuk Haji Qosim namun tidak berhasil.
Dan Darwis memperkirakan jika celah inilah yang dimanfaatkan oleh perwakikan misionaris, dengan mengajukan Said Aqil untuk memberikan alasan jika tanah tersebut dipakai untuk membangun Islamic Center.
Persoalan ini mengakibatkan Haji Qosim yang semakin menua, tidak bisa menerima kenyataan tersebut, bahkan pihak keluarga, selalu menghindari siapapun untuk menyinggung soal tanah tersebut.
“Jika diajak bicara soal tanah tersebut, beliau syok dan pingsan,” ujar pihak keluarga. Yang menjadi kemarahan pihak keluarga Haji Qosim, karena masyarakat sekitar mengecam dan menuduh jika kelyarga mereka sengaja menjual tanah tersebut, untuk dibangun kegiatan keagamaan Kristen.
Saat ini pihak keluarga sangat berharap agar petinggi PB. NU beserta kiai sepuh NU agar bisa ikut memberikan pertolongan dan jalan agar beban yang sudah ditanggung oleh keluarga, akibat kelakuan Said Aqil yang menipu mereka.
(jall / sumber)
0 comments:
Post a Comment