Terbongkar - Rahasia Kesuksesan Lippo Group Bagian 2

Terbongkar - Rahasia Kesuksesan Lippo Group Bagian 2


BAB 1

Cara kerja Bisnis Lippo

Dulu saya pikir, Lippo itu adalah bisnisnya property dan bank. Tapi setelah berbisnis dengan mereka, ternyata semua itu hanya topeng. Pada dasarnya, bisnis lippo dapat dibagi 2. Yaitu bisnis normal dan bisnis manipulasi. Kedua bisnis ini saling berkolaborasi satu sama lain. Bisnis normal akan menjadi pembuka jalan, dan bisnis manipulatif akan memanennya. Juga sebaliknya, bisnis manipulatif akan membuka jalan bagi bisnis normal mereka.

Contoh :

Pada jaman jayanya Lippo Bank, adalah salah satu bank besar yang sangat disegani di Indonesia dengan berbagai produk kreatifnya. Tapi Bank ini memiliki sisi gelap, karena digunakan oleh pemiliknya untuk merampas bisnis orang lain.

Misalnya, jika anda adalah seorang pebisnis sukses yang memiliki rekening di lippo dan memiliki perputaran keuangann yang baik, maka anda akan langsung masuk radar mereka. Semua data anda akan dikumpulkan. Setelahnya anda akan ditawarkan kredit, untuk memancing anda membuka isi perut anda (rahasia bisnis). Setelah rahasia anda terbongkar, Lippo akan membuat bisnis tiruan.

Setelah itu, supplier anda akan diajak untuk jangan mensupply pada anda dengan iming‐iming kredit. Demikian juga dengan pelanggan anda. Akibatnya, bisnis anda akan tercekik dan mati. Saat itulah dia datang sebagai pahlawan untuk membelinya. Setelah dibeli, dia akan mengucurkan kredit besar untuk bisnis ini, meluncurkannya ke pasar saham dan mengambil untung besar dengan menggoreng sahamnya. 

Saham yang digoreng inipun nanti setelah harganya mahal akan dia jual. Pas dia jual, harga akan jatuh ke titik nadir. Setelahnya dia beli lagi dengan harga murah. Begitu terus sampai minat masyarakat pada saham ini hilang.

Berdasarkan contoh itu, dapat disimpulkan bahwa bisnis Bank lippo adalah bisnis normal yang digunakan untuk bisnis manipulatif, yang kemudian membuat lippo memiliki bisnis normal hasil rampasan, yang digunakannya lagi untuk menmanipulasi investor agar berinvestasi padanya dan mencuri uang mereka. 

Untuk melakukan ini, mereka memerlukan senjata. Apa saja senjata itu ?

Senjata Lippo

1. Koneksi Pemerintah
2. Citra yang baik
3. Pameran Kemewahan
4. Menjual mimpi
5. Network yang luas dan powerful
6. Serangan gelap
7. Tumbal

Analisa :

Dalam contoh yang disebutkan sebelumnya, Lippobank masuk dalam Network yang luas dan powerful. Melalui bank itu, kita dapat memperoleh bocoran kekuatan sasaran :

1. Bisnis apa mereka ?
2. Perputaran rekening mereka
3. Kemana saja mereka mentransfer uang mereka ?
4. Siapa supplie r?
5. Siapa Customer ?

Melalui Bank ini juga dia memperbesar networknya yang powerful dengan mengetahui siapa supplier dan customer anda. Secara diam‐diam mereka akan menjalin relasi. Setelahnya anda akan ditawari kredit. Ini masuk pada bagian menjual mimpi. Dengan begitu anda akan membiarkan diri anda digiring ke penjagalan, dengan cara membuka rahasia bisnis anda.

Setelah itu dia akan memanfaatkan kembali networknya yang sudah bertambah kuat itu untuk menekan anda dan membuat bisnis anda bangkrut sebelum akhirnya dia datang sebagai juru selamat. Disini kita sudah membahas tentang nomor 4 (menjual mimpi) dan no 5 (Network yang luas dan powerful). Lalu bagaimana dengan 4 poin yang lain? mari kita bahas satu per satu.

Koneksi pemerintah

Sepanjang kariernya, Mochtar Riady selalu berkoar kalau dirinya tidak pernah memanfaatkan koneksinya di pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Terus terang itu omong kosong besar. Ini mengingatkan saya pada masa kecil saya. waktu itu, jika tercium bau kentut biasanya pelakunya adalah dia yang teriakannya paling besar untuk mencari tersangka.

Woiiii siapa yang kentut neh ?

Seperti kata pepatah : Orang baik tidak akan menyebut dirinya baik, orang kaya tidak akan menyebut dirinya kaya. Mereka yang berlaku demikian adalah orang yang tidak yakin akan kekayaan mereka dan tidak yakin akan kebaikan mereka. Lippo jelas memanfaatkan sekali koneksi pemerintahan ini untuk berbagai kepentingan pribadi. Tapi memang, cara kerjanya jauh lebih halus daripada orang kebanyakan. Yang meminta proyek kemudian membagi‐bagi jarahan dengan korupsi. 

Yaitu :

1. Membuat agar pemerintah tutup mata terhadap model bisnis mereka yang tidak etis. Ini terkait dengan cerita jebakan bank yang kita sempat bahas sebelumnya. Kenapa praktek yang sudah terendus umum ini bisa terus berjalan tanpa tindakan pemerintah ? Konon karena pihak terkait adalah orangnya dia.

2. Mendorong agar pemerintah mengesahkan aturanyang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk mengumpulkan kekayaan atau menyingkirkan pesaing

3. Mendapat bocoran akan informasi rahasia negara

4. Memanfaatkan aparatur negara untuk menghambat mereka yang harus di hambat atau memuluskan keinginan mereka.

Beberapa kejadian sejarah membuktikan ini :

1. Pada krisis moneter 1998, semua orang tahu kalau Lippo adalah bank busuk. Namun dia berhasil lolos dari pengambil alihan oleh negara antara 1997‐1998

2. Pada saat pemerintah mengumumkan rekap. Yang mana pemerintah bersedia mensubsidi bank‐bank sakit dengan mengeluarkan surat utang negara. Lippo tiba‐tiba saja menjadi bank sakit dan menjadi bank swasta pertama yang menerima dana rekap lebih dari 6 trilyun rupiah

3. Saat ekonomi pulih, Sebuah konsorsium asing yang aneh tiba‐tiba saja membeli bank lippo dengan harga Cuma 1 trilyun.

4. Dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dukungan Lippo terhadap Jokowi baru‐baru ini ? Tentu saja tidak gratis.

Lippo memiliki jaringan rumah sakit siloam yang sangat luas. Sebuah tantangan tersendiri jika ingin membuatnya tetap bernafas. Maka itu Lippo memerlukan jaminan pemasukan yang diperolehnya dari BPJS. Tapi jika sampai disana, bukanlah lippo namanya. Dalam beberapa desas desus yang berhasil saya telusuri, Lippo konon meminta posisi bagi orangnya untuk ditempatkan di kementrian kesehatan atau dinas kesehatan (saya tidak ingat). Alasannya sangat masuk akal, yaitu karena banyaknya pejabat Indonesia yang tidak benar maka beresiko pencairan BPJS untuk Siloam di hambat. 

Jokowi katanya sih tidak menaruh curiga dan langsung menyetujuinya. Nah disini dia memanfaatkan posisinya untuk menunda atau menghambat pembayaran BPJS dari rumah sakit lain yang jadi sasarannya. Dengan dicekiknya pembayaran BPJS, rumah sakit itu akan kesulitan cash flow dan akhirnya dapat dia beli dengan murah.

Cara diatas itu berhasil beberapa kali, tapi katanya sih tidak selalu berhasil. Alasannya karena bukan Cuma dia saja yang menyusupkan orangnya di dinas kesehatan. Kisah tentang Siloam ini sebenarnya lebih rumit lagi, dan digunakan untuk tujuan yang lebih mengerikan oleh grup lippo. Tapi untuk sementara cukuplah sampai disnii.

Saya akan ceritakan lagi perihal ini di bab yang selanjutnya.
  
Citra Yang Baik

Lippo bisa terus mencelakakan banyak orang, tidak lain dan tidak bukan adalah karena dia berhasil membuat orang lengah melalui citra baik yang dia bangun. Citra sebagai seorang Kristen yang taat, Citra sebagai seorang misionaris, Menjadi pendeta, Membangun gereja, Lulusan Teologi, Membangun sekolah, Membangun rumah sakit.Citra sebagai pebisnis yang memiliki pandangan jauh kedepan dan ahli dalam mengelola bisnis Dan yang terakhir adalah menulis buku yang isinya puji pujian pada dirinya sendiri.

Jaman dahulu saat orang masih terbuai oleh citra ini, setiap kali Lippo go public orang akan berbondong‐bondong membelinya. Harganyapun dia goreng sampai 10 kali lipat, hanya untuk dihancurkannya kemudian dan dibelinya dengan harga lebih murah. Detil akal‐akalan ini akan saya bahas kemudian di bab lain.

Pameran Kemewahan

Satu lagi cara Lippo untuk mebius lawan‐lawannya. Dia akan dengan royal mentraktir anda dengan Rols Roys, Helikopter, Gedung‐gedung megah, dan makanan enak, disertai puji‐pujian oleh karyawan pada bos mereka, untuk membuat anda rendah diri atau lengah.

Setelah lengah dan rendah diri, anda akan dengan mudah digiring untuk menanda tangani perjanjian yang berat sebelah sebelum akhirnya dimakan olehnya. Detil tentang hal ini juga akan saya bahas di bab‐bab berikutnya.

Serangan Gelap

Adalah cara untuk menyingkirkan penghalang ataupun potensi musuh oleh Lippo. Tidak semua orang bisa dengan mudah dia kelabui. Ada orang‐orang yang dengan gigih melawan mereka. pada orang‐orang ini, Lippo tidak segan‐segan melenyapkan mereka dengan serangan gelap. Serangan gelap ini seringkali bertujuan untuk membunuh.

Ya, anda tidak salah baca. Ini sungguh serangan gelap untuk menyingkirkan lawan dengan cara membunuhnya. Ini adalah poin yang mungkin bagi pembaca sangat sulit untuk di percaya. Namun saya mengalaminya sendiri. Om saya meninggal tidak wajar, dan tidak hanya om saya. Ada sederet nama yang meninggal setelah bisnis dengan kelompok ini. Sama seperti sebelumnya, detail mengenai hal ini akan saya bahas di bab‐bab selanjutnya.

Tumbal

Adalah cara Lippo untuk lepas dari tanggung jawab atas perbuatannya. Ada kalanya Lippo berhasil disudutkan karena satu dua hal. Jika ini terjadi dia tidak akan mau menerima tanggung jawab dan lebih suka menggunakan tumbal. Contoh paling nyata adalah saat Lippo tertangkap tangan KPK melakukan suap urusan first media yang sempat heboh beberapa tahun lalu. Tak ada keluarga Lippo yang tertangkap, dan pelakunya dengan sukarela menjadikan dirinya tumbal.

Ada juga permainan good cop bad cop yang dimainkan ayah dan anak Riady (Mochtar dan James). Dimana Mochtar memainkan peran baik dan James menumbalkan diri sebagai peran antagonis yang jahat. Kedua peran ini akan menjadi penyeimbang grup Lippo, agar namanya tidak jadi jelek.

Buktinya ?

Gampang saja. Lihat 100 orang terkaya di Indonesia. Ada yang namanya James Riady ? Sama sekali tidak ada. yang ada adalah Mochtar Riady. Artinya, rampasan James senantiasa diserahkan ke bapaknya. Tapi secara menjijikan, si bapak ini terus menampilkan muka tak berdosa.

Urusan tumbal menumbal ini terlalu sederhana jika contohnya adalah kasus itu. Masih banyak lagi. Lebih detilnya ijinkan saya bahas di bab yang lain.

Cara‐cara Lippo

Dengan bermodalkan 7 senjata yang disebutkan sebelumnya, Lippo memanfaatkannya untuk melaksanakan niatnya dengan modus operandi sebagai berikut :

1. Cara halus
2. Cara kasar
3. Mencuri Ilmu
4. Bertebal muka
5. Manipulasi saham
6. Serangan Gelap
7. Tumbal

Yang kesemuanya ini akan dirinci pada bab‐bab berikutnya. Catatan : apa yang saya tuliskan ini ada yang masuk akal sampai perbuatan yang sangat tidak masuk akal dan diluar nalar. Maka itu, untuk memahami cara‐cara konglomerat ini beroperasi, bukalah pikiran andaselebar‐lebarnya untuk menerima hal baru.



Tulisan Ini Dibuat Oleh Pengguna Facebook Nelly Juliana
Aktivis Rumah Amanah Rakyat




Artikel Lainnya




loading...

Share on Google Plus

About Citizen Journalist

1 comments:

  1. tulisan ini memojokkan pemerintah, sumbr beritanya gak jelasss dan gak bisa dipertanggungjawabkan isi beritanya

    ReplyDelete