Peneliti dari NSEAS, Muchtar Effendi Harahap menilai kondisi bidang urusan pemerintahan di DKI Jakarta lebih baik di era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo (Foke) ketimbang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Di bawah kepemimpinan Gubernur Ahok, kondisi kehidupan rakyat DKI semakin menurun, memburuk dan merugi,” kata Muchtar dalam sebuah diskusi KAHMI JAYA bertajuk ‘Evaluasi Kepemimpinan Pemda DKI Jakarta’ di Jalan Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan data dan fakta yang ada. Dimana Ahok didukung sekitar Rp 70 triliun APBD, atau dua kali lipat dibandingkan era Foke, namun Ahok tak mampu mensejahterakan warga Jakarta.
“Karena itu, bukan saja dapat dinilai tidak layak menjadi Gubernur DKI, bahkan juga Ahok telah gagal meningkatkan kondisi kehidupan rakyat DKI menjadi lebih baik,” kata dia.
Dia menilai program pembangunan yang dilaksanakan di era kepemimpinan Ahok selama ini ternyata tidak menghasilkan dampak positif atau manfaat berarti bagi rakyat DKI.
“Kondisi kehidupan rakyat DKI merugi, ini argumentasi bahwa Ahok telah gagal dan tidak layak kembali sebagai Gubernur DKI pasca Pilkada DKI 2017 mendatang,” katanya.
“Makanya, di Pilkada ini warga DKI harus memilih kepemimpinan Gubernur DKI yang mampu membangun kondisi kehidupan yang lebih baik atau beruntung, bukan justru merugi. Besok harus lebih baik ketimbang hari ini,” pesan dia.
“Di bawah kepemimpinan Gubernur Ahok, kondisi kehidupan rakyat DKI semakin menurun, memburuk dan merugi,” kata Muchtar dalam sebuah diskusi KAHMI JAYA bertajuk ‘Evaluasi Kepemimpinan Pemda DKI Jakarta’ di Jalan Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan data dan fakta yang ada. Dimana Ahok didukung sekitar Rp 70 triliun APBD, atau dua kali lipat dibandingkan era Foke, namun Ahok tak mampu mensejahterakan warga Jakarta.
“Karena itu, bukan saja dapat dinilai tidak layak menjadi Gubernur DKI, bahkan juga Ahok telah gagal meningkatkan kondisi kehidupan rakyat DKI menjadi lebih baik,” kata dia.
Dia menilai program pembangunan yang dilaksanakan di era kepemimpinan Ahok selama ini ternyata tidak menghasilkan dampak positif atau manfaat berarti bagi rakyat DKI.
“Kondisi kehidupan rakyat DKI merugi, ini argumentasi bahwa Ahok telah gagal dan tidak layak kembali sebagai Gubernur DKI pasca Pilkada DKI 2017 mendatang,” katanya.
“Makanya, di Pilkada ini warga DKI harus memilih kepemimpinan Gubernur DKI yang mampu membangun kondisi kehidupan yang lebih baik atau beruntung, bukan justru merugi. Besok harus lebih baik ketimbang hari ini,” pesan dia.
0 comments:
Post a Comment