Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid meminta umat Islam khususnya di Bengkalis, Riau, tak perlu terpancing amarahnya terkait temuan lafaz Allah dan tasbih yang dijadikan hiasan di tempat ibadah klenteng. Pasalnya menurut Sodik, lafaz dan tasbih Allah yang dijadikan hiasan di klenteng adalah bentuk provokasi yang sengaja dilakukan oleh orang-orang tak bertanggungjawab untuk memancing kemarahan umat Islam.
Dulu, Sodik sempat beranggapan bahwa umat Islam terlalu reaktif terkait hal-hal seperti itu. Dia pun menganggap para pelaku tidak ada niat sengaja menganggu umat Islam. “Tapi setelah kita tahu bahwa hal ini berulang dan berulang terus, saya semakin yakin ini ada sindikat yang sengaja melakukannya untuk niatan memecah belah dan adu domba,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1).
Politikus dari Partai Gerindra ini mengatakan aksi ini bisa saja sengaja dilakukan agar umat islam tidak fokus kepada program-programnya. Zaman awal-awal Orde Baru, pekerjaan ini banyak dilakukan oleh aparat inteljen. “Namun sekarang setelah tahu ada sindikat khusus yang sengaja melakukan hal tersebut, maka saya minta khususnya umat Islam di Bengkalis dan Riau pada umumnya, jangan terpancing dan jangan terganggu. Satu lagi jangan bereaksi berlebihan,” kata dia.
Pasalnya jika bereaksi berlebihan, dia mengatakan, maka para sindikat tersebut diduga akan senang karena tujuan yang mereka inginkan tercapai. Sodik meminta kasus ini diserahkan ke pihak aparat dan pemerintah setempat untuk investigasi. “Aparat keamanan saya minta tuntaskan masalah ini, dan jika perlu tangkap pelakunya,” ujar Sodik.
Dia juga meminta agar Kepolisian jangan menunggu umat Islam kehilangan kesabaran. “Jangan biarkan massa bertindak. Kapolres dan Kapolda segera tangani dan memberi sanksi pelakunya sebelum timbul masalah serius,” ujarnya.
Warga Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dihebohkan adanya hiasan berlafaz Allah yang terpajang di dinding klenteng di daerah Kucing Gila Jalan Bantan, Selasa (3/1).
Penemuan itu diketahui pertama kali oleh tim ronda malam warga setempat. Berawal dari isu-isu, tim ronda malam langsung mengecek ke klenteng. Alhasil, mereka menemukan hiasan dinding berlafaz Allah di atas patung dalam kelenteng. Selain itu, ditemukan tasbih berlafaz Allah dililitkan di leher patung.
Dulu, Sodik sempat beranggapan bahwa umat Islam terlalu reaktif terkait hal-hal seperti itu. Dia pun menganggap para pelaku tidak ada niat sengaja menganggu umat Islam. “Tapi setelah kita tahu bahwa hal ini berulang dan berulang terus, saya semakin yakin ini ada sindikat yang sengaja melakukannya untuk niatan memecah belah dan adu domba,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1).
Politikus dari Partai Gerindra ini mengatakan aksi ini bisa saja sengaja dilakukan agar umat islam tidak fokus kepada program-programnya. Zaman awal-awal Orde Baru, pekerjaan ini banyak dilakukan oleh aparat inteljen. “Namun sekarang setelah tahu ada sindikat khusus yang sengaja melakukan hal tersebut, maka saya minta khususnya umat Islam di Bengkalis dan Riau pada umumnya, jangan terpancing dan jangan terganggu. Satu lagi jangan bereaksi berlebihan,” kata dia.
Dia juga meminta agar Kepolisian jangan menunggu umat Islam kehilangan kesabaran. “Jangan biarkan massa bertindak. Kapolres dan Kapolda segera tangani dan memberi sanksi pelakunya sebelum timbul masalah serius,” ujarnya.
Warga Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dihebohkan adanya hiasan berlafaz Allah yang terpajang di dinding klenteng di daerah Kucing Gila Jalan Bantan, Selasa (3/1).
Penemuan itu diketahui pertama kali oleh tim ronda malam warga setempat. Berawal dari isu-isu, tim ronda malam langsung mengecek ke klenteng. Alhasil, mereka menemukan hiasan dinding berlafaz Allah di atas patung dalam kelenteng. Selain itu, ditemukan tasbih berlafaz Allah dililitkan di leher patung.
0 comments:
Post a Comment