“Saya belum merasakan keadaan negeri kita sebahaya seperti sekarang ini. Indonesia saat ini paling kritis keadaannya,” ungkap Amien Rais saat menyampaikan ceramah Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI) ke-7 di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad pagi (15/01/2017).
Kondisi bahaya ini, lanjut Amien, terbaca dengan jelas sekali. Menurutnya, jika tahun ini umat Islam kalah dalam Pilkada, kemungkinan akan berat lagi mempertahankan kedaulatan Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan. Karena kondisi inilah Amien merasa Pilkada DKI Jakarta serasa Pilpres, bahkan bisa lebih serius.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini lalu menyebut, saat ini ada yang menjadi boneka politik dan ekonomi. Salah satunya adalah Ahok. Boneka ini, kata Amien, semua langkahnya melayani kepentingan konglomerat dan mengalahkan kepentingan kaum mustadz’afin.
“Si pekok Ahok berani sekali. Karena di belakang dia ada Jalut ekonomi yang sudah menyerang secara sistematis untuk mengambil alih negara yang kita cintai ini,” tambahnya.
Amien Rais lalu menyinggung soal Komunisme dan RRC. Ia menolak pendapat yang mengatakan Komunisme tidak berbahaya.
“Yang menguasai China itu PKC (Partai Komunis China). Yang bilang Komunis tidak laku lagi itu jahil murakab,” ungkap Guru Besar Ilmu Sospol UGM ini.
Amien lalu menceritakan salah satu bukti imperialisme China di Afrika, yaitu di Angola yang kini menggunakan mata uang China, Yuan, sebagai standar mata uang mereka.
Untuk di Indonesia, kata Amien, upaya itu sudah mulai terasa. Sudah ada ungkapan untuk menggunakan Yuan sebagai standard mata uang, kemudian adanya gambar palu arit di mata uang rupiah, dan pembebasan visa untuk 180 negara.
“Terbanyak masuk dari China. Imigran China masuk ke Bali 20 ribu orang,” kata Amien yang mengaku mendapat informasi dari seorang anggota DPR, bahwa hal itu tidak dapat diawasi oleh Imigrasi karena terbatasnya personel. “Kita hadapi persengkongkolan yang akan menghabisi kita,” seru Amien.
Kepada umat Islam, Amien Rais berpesan supaya mengikuti kelompuk ulama haq, bukan ulama suu’. “Ulama’ul haq itu ya Habib Rizieq, Ustaz Bachtiar Nasir, Kyai Cholil, Kyai Abdul Rasyid. Ulama Suu' itu biasanya yang cenderung suka keduniaan,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment