"(Ahok) sudah tidak masuk dalam kancah politik Indonesia, akibat ulahnya sendiri. Selamat tinggal ahok,“ demikian kicauan Twitter @RumahJokowi.
Rumah Jokowi menilai Ahok terlalu jumawa dalam menghadapi pilgub ini. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Ahok selalu menyalahkan orang lain. Bahkan mengancam akan melaporkan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang ditudingnya memberikan keterangan palsu.
"Ini bukan (tentang) anda Pak Ahok, ini bukan tentang kami, ini bukan tentang mereka. Tapi ini tentang kita semua, stabilitas politik ekonomi harus kita jaga bersama untuk bangsa," sambung akun jejaring sosial para pendukung Jokowi itu.
Ditegaskan bahwa kepentingan bangsa dan negara tidak dapat dikalahkan hanya untuk ego dan obsesi Ahok yang ingin jabat gubernur lagi.
Sementara pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kasus pelecehan terhadapa ulama, terutama terhadap Ketua Majelis Ulama (MUI) KH Ma`ruf Amin, sulit dan hampir tak ada harapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menang dalam kontestasi elektoral pilkada DKI Jakarta.
"Menang atau kalahnya Ahok akan menganggu dan merusak NKRI. Terlalu besar pertaruhan untuk stabilitas keamanan dan kenyamanan hidup yang selama ini damai, harmonis dan berdampingan. Semua dibenturkan dan silang sengkarut sudah komplikasi dan sempurna, yang ada Ahok berulang kali minta maaf dan mengulangi kembali," ujar Pangi kepada Harian Terbit, Kamis (2/2/2017).
Pangi menegaskan, pada Ahok sudah tipis untuk lolos dari jeratan hukum penistaan agama, pasca melecehkan ulama NU, KH Ma'ruf Amin. Apalagi sekarang Ahok lagi- lagi tidak pernah berhenti menyalahkan orang lain. Bahkan Ahok menyalahkan Jaksa yang menghadirkan Ma'ruf Amin (Ketua MUI) sebagai saksi. (Net)
0 comments:
Post a Comment