Sengketa Makna

Ada yang ingin membangun alam bahwa sadar bahwa Islam adalah ancaman dan bahaya laten..

Padahal islam tidak pernah menjadi bahaya laten di manapun termasuk di sini..

Black Mail kepada citra Islam ini terus didengungkan...publik ditakutkan..

Kata mereka, ada ekspor ideologi kekerasan oleh negara Islam...

Kata mereka, Islam mengandung unsur kekerasan yang harus terus diwaspadai..

Padahal, negara mana dari negara Islam yang sekarang punya uang untuk ekspor ideologi?

Pertama, bukankah mereka juga bilang bahwa negara Islam ini gak ada contohnya?

Kedua, Bukankah di sana ada perang saudara? Dan perang itu diperkaya oleh negara kaya penjual senjata?

Ketiga, maka dari mana uang mereka mau ekspor ideologi dan paham ke negara Pancasila kita ini?

Saudi negara paling kaya itu sekarang mulai cabut subsidi dan Saudi adalah kawan paman sam..

Tidak ada yang masuk akal..dari logika mereka ini..ini bukan ekspor ideologi tapi eksportir konflik..

Mereka hanya ingin kita pecah..mereka tidak suka kita bersatu..

Di tengah seruan damai mereka mengadu domba..identitas Islam mendapat serangan paling kuat.

Bisnis mereka adalah bikin tidak tenang kelompok mayoritas karena itu yang bisa bikin rusak.

Mereka tidak punya reputasi bikin damai. Reputasi mereka suplai senjata ke daerah konflik.

Dari keuntungan menjual senjata itu mereka menyewa mitra lokal pembuat isu sensitif dan penyulut emosi publik.

Sinisme mereka telah memuncak, sampai tidak lagi bisa menahan diri secara wajar.

Perasaan tidak nyaman ini adalah bahan baku sengketa sosial.

Mari kita waspada. Bangsa Indonesia jangan kalah. KIta semua bersaudara. Apapun Suku dan Agama.

Jangan ikut-ikutan saling curiga. Peluklah saudara kita. Jagalah ikatan persaudaraan kita.

Waspadalah, kita ada di antara tarikan negara kaya. Mereka yang Punya kuasa.

Jangan mau jadi antek kiri atau kanan. Kita ini Pancasila. Kita bisa pimpin dunia.

Sekali lagi waspadalah....ingat kata panglima TNI...kita sedang dipecah belah...

Waspadalah...#SengketaMakna

(Dari Kultwit Bpk. Fahri Hamzah 18 November 2016)

Berita